konsep Al-Islam dalam Al-Qur'an

KONSEP AL-ISLAM DALAM AL-QUR’AN
Misbahuddin Jamal
STAIN Manado
(cenrana@yahoo.com)
Abstrak

Sebagai agama wahyu, Islam memiliki seperangkat ajaran yang terkandung
didalamnya berupa ajaran tauhid atau keesaan Tuhan, sistem keyakinan lainnya
dan ketentuan-ketentuan yang mengatur semua kehidupan manusia. Allah SWT
menyatakan bahwa Islam merupakan agama yang diridhai-Nya, orang-orang yang
meyakininya akan mendapatkan keselamatan di akhirat kelak dan sebaliknya yang
mengingkarinya akan tergolong orang yang merugi. Secara bahasa makna-makna
Islam antara lain: Al istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam
(selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap,
atau taddaruj). Al-Quran menyatakan semua agama yang diturunkan kepada para
Nabi dan Rasul sebelum Muhammad pun pada hakikatnya adalah agama Islam.
Manifestasinya yang beraneka ragam, namun inti dari semua itu adalah pengabdian
kepada Wujud Yang Satu, yaitu Tuhan.
As a religion of revelation, Islam has a set of teachings contained the teachings of
monotheism or the oneness of God. It also has systems and provisions that govern
all human life. Allah states that Islam is a blessed religion. People who believe it
will get salvation in the hereafter. And anyone denies it would be classified as the
losers. Literally, Islam has several meanings, among others:“Al istislam”
(surrender), “As Salamah” (safety), “As Salam” (safe and prosperous), “As Silmu”
(peace), and “Sullam” (saved). The Koran firmly stated that all religions revealed
to the Prophets and Messengers before Muhammad was essentially Islam. Diverse
manifestations, but the core of all the previous religions was the devotion to the One
Being, namely God.
Kata Kunci: al-Islam, al-Qur’an
283
Misbahuddin Jamal
A. Pendahuluan
Di beberapa wilayah sering terlihat gejala mengatasnamakan
Islam. Kalau tidak Islam berarti harus diperangi atau diislamkan. Ini
terjadi karena Islam telah dijadikan sebagai sebuah identitas yang
parsial-ekslusif, bukan identitas yang melebihi identitas individu,
agama, etnik, dan budaya, dan selanjutnya digunakan untuk menilai
diri di luar dirinya. Di lain pihak muncul ajakan untuk berjihad di
jalan Allah demi Islam, sebuah agitasi yang mengarah ke tindak
kekerasan terhadap komunitas tertentu tanpa disadari bahwa tindakan
itu akan mengakibatkan ribuan korban jiwa dan mengancam
ketentraman bersama, bahkan mengobarkan api permusuhan. Ada
kecendrungan kalangan tertentu ingin mempersempit medan makna
Islam sehingga pandangan keislaman kita menjadi lebih picik dan
tertutup. Kelompok-kelompok tersebut secara intens mendakwakan
ayat-ayat al-Qur’an yang diperpegangi dalam rangka melegitimasi
tindakan-yang cenderung anarkis., di antara ayat yang paling sering
dilontarkannya adalah QS. Al-Imran: 19
$(&/ 01.- " 23"4& 5+ 678 :9 (" )&;+0 <" >=3"$? 2"/" 7 @$A-B &C>0+ #" $%'& (" )#* + , .-
7D)-E"A "C0>+ , -F=G &C0>+ &
2")H&I $E9J54") $("/" $K7L"%$M"I N2M$O"I 7K5>&P5+ $K7 "!2"Q 2"/ &#$P"I
& 2"R&S5+
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayatayat
Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”1
Demikian, jika di sisi Allah hanya Islam, maka apakah
sebanarnya Islam itu? Sebuah pertanyaan yang cukup ringkas, namun
membutuhkan jawaban dari berbagai sudut pandang guna
mendapatkan gambaran yang benar dan utuh tentang Islam, karena
kata Islam tidak hanya terulang satu dua kali dalam al-Qur’an dengan
derivasi bantukan katanya. Apakah kata Islam yang terungkap dalam
sejumlah ayat al-Qur’an selalunya merujuk ke Islam sebagai sebuah
agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw?. Demikian
pula, siapa yang layak untuk disebut penganut “Islam”?
1 Q.S. Ali Imran: 19
284
Konsep Al-Islam dalam Al-Qur’an
Makalah ini akan mencoba menguraikan secara singkat mulai
dari arti islam secara bahasa hingga penggunaannya di beberapa ayat
beserta pandangan beberapa tokoh/ulama tentang makna ‘al-Islam”.
B. Arti Etimologis
Al-Islâm secara etimologi berarti 2MTU1 (tunduk).2 Kata ini
merupakan #)V/ WX@X dari kata Z/@R+ YK>R+ yang berarti [EP3+
Z%\2]+ E 2^+  
2G1 (/ (terbebas dari wabah/cela baik secara
lahir maupun secara batin)3
Kata “Islam” berasal dari: salima yang artinya selamat. Dari
kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk
dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT:
K$ L- M$>='" $6"? 1" C& *I " "#$%&' 7`7E$Q:= C7 =>=G (R& $S7/ "6 7 " C& 0>+& 7C"L$Q" K" >=$A:= $("/ W=>"I
" 67U"V$S") $K7 1"
“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah,
sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya
dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih
hati”4
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya
disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri
kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya .
Di dalam al-Qur’an, kata bermakna Islam yang terambil dari
akar kata s-l-m disebut sebanyak 73 kali, baik dalam bentuk fi’il (kata
kerja), mashdar (kata dasar/asal), maupun isim fa’il (kata sifat/pelaku
perbuatan dengan perincian sebagai berikut:
1. Bentuk fi’il
a. Fi’il madhi (sebanyak 14 kali)
1) Aslama: 5 kali: QS. al-Baqarah 112, Ali-imran 83, al-Nisa
125, al-An’am 14, al-Jin 14
2 Abû Al-Husain Ahmad ibn Fâris ibn Zakariya selanjutnya disebut Ibn
Zakariya, Mu’jam Al-Maqâyîs fiy Al-Lughah, (Cet. Ke-1, Beirut : Dâr Al-Fikr,
1994), h. 487
3 Abû Al-Qâsim Muhammad ibn Muhammad Al-Râghib Al-Ashfahâniy
selanjutnya disebut Al-Râghib Al-Ashfahâniy, Al-Mufradât fiy Gharîb Al-Qur’ân,
(Beirut: Dâr Al-Ma’rifah, tth), h. 245
4 Q.S. Al-Baqarah:112
source by Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini