ini adalah blogger pribadi. siapa saja boleh melihat blogger saya ini. perkenalkan nama saya dio vialli maulana. Pemuda yang berasal dari kota Singkawang, Kalimantan Barat sekarang berprofesi sebagai mahasiswa S1 di Universitas Tanjungpura Pontianak. dan saya muslim Indonesia.
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Tugas Video Animasi menggunakan Aplikasi Power Point
Mohon maaf apabila video animasi buatan saya terbilang sederhana, dikarenakan saya masih dalam tahap belajar. terima kasih pak.
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Komentar
Postingan populer dari blog ini
-
Assalamu’alaikum Warahmatullah “Things to do When Visiting the Singkawang City” Hi...hi...hi, Welcome back to my Blog. This week I'll post a blog entitled "Your top Recommendations for things to do in your town". What you're ready to view the content of my blog this week? I grew up and was born in Singkawang. Singkawang city is a city whose majority are Chinese. There are also plenty of tours that you can visit. For those of you who want to visit the Singkawang City, I will tell the tourist spots in the Singkawang City. First, Singkawang town has a beautiful beach and awesome. precisely, it is a Beach "Pasir Panjang". Besides the beach, There is also a beautiful natural landscape in the Singkawang City, His name is the beach "Tanjung Bajau". And in town there is also the smallest Island Singkawang which is recognized by the United Nations, The name of the Island "Simping". Island "Simping...
An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullahu Ta’ala berkata, اعلم أنه لكلّ مكلّف أن يحفظَ لسانَه عن جميع الكلام إلا كلاماً تظهرُ المصلحة فيه، ومتى استوى الكلامُ وتركُه في المصلحة، فالسنّة الإِمساك عنه، لأنه قد ينجرّ الكلام المباح إلى حرام أو مكروه، بل هذا كثير أو غالب في العادة، والسلامة لا يعدلُها شيء “Ketahuilah bahwa hendaknya setiap mukallaf menjaga lisannya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang memang tampak ada maslahat di dalamnya. Ketika sama saja nilai maslahat antara berbicara atau diam, maka yang dianjurkan adalah tidak berbicara (diam). Hal ini karena perkataan yang mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram, atau minimal (menyeret kepada perkataan) yang makruh. Bahkan inilah yang banyak terjadi, atau mayoritas keadaan demikian. Sedangkan keselamatan itu tidaklah ternilai harganya.” ( Al-Adzkaar, hal. 284) Simak selengkapnya disini. Klik http://muslim.or.id/47511-menjaga-lisan-di-era-media-sosial.html Menjaga Lisan di Era Media Sosial Source: htt...
Komentar
Posting Komentar